Kamis, 24 April 2014

Spirit Perempuan Minang Di Era Globalisasi

TETAPI berubahnya struktur sosial-ekonomi masa kini, telah merubah posisi perempuan dalam situs sosial-kultural masyarakat Minangkabau. Kondisi perempuan hari ini tidak lagi menjadi yang diidealkan. Kondisi ini dipicu oleh arus globalisasi yang berorientasi pada sistem di luar matrilineal.

Berpijak pada kondisi yang demikian, kata Susas Rita Lora¬vianti, kiranya perempuan maupun laki-laki Minangkabau, membu¬tuhkan ruang elaborasi yang ter¬buka, yang diharapkan dapat memberi pemikiran baru terhadap eksistensi perempuan dalam konstelasi adat dan budaya Minangkabau.

Salah satu cara untuk mengeks¬presikan dengan menggunakan ruang-ruang artistik, yang biasanya dapat menyampaikan kritik dengan cara yang lebih halus dan elegan.

"Oleh sebab itu, karya tari Garak Nagari Perempuan pada dasarnya berangkat dari refleksi diri pencipta tari ini sebagai perempuan Minangkabau. Pencipta, dalam realitas kehidupan sehari¬-hari berhadapan dengan kondisi perempuan Minangkabau yang menghadapi dilema antara kebeba¬san berekspresi dengan keterba¬tasan peran dalam budaya" Lora yang telah menghasilkan puluhan karya seni tari ini.

Realitas adat dan budaya menempatkan perempuan dalam situasi harus memilih antara karir kesenimanan atau sebagai ibu dalam rumah tangga. Idealnya kedua hal ini bisa dijalankan berdampingan secara harmonis, namun tuntutan adat terhadap perempuan Minangkabau dirasa¬kan memang berat.

Koreografi Garak Nagari Perem¬puan merupakan salah satu langkah untuk melihat posisi perempuan Minangkabau di masa sekarang. Perempuan masa lalu dilihat dari kaba-kaba (cerita rakyat) yang bicara tentang perempuan dengan segala posisinya di tengah masyarakat. Sementara perempuan masa kini adalah refleksi dirinya yang hidup pada zaman sekarang. Jadi kaba akan menjadi pelintasan imajinasi untuk menciptakan karya seni tentang perempuan Minangkabau.

Dan rencananya, koreografi ini bakal dipertunjukkan di depan Surau Kurang Aso Anam Puluab, Balai Jumaik, Balai Adaik, Rumah Gadang, Istano Rajo Daulat Tuanku Rajo Disambah, di Kenagarian Pasir Talang Muara Labuh, Kabu¬paten Solok Selatan. (***)

Sumber: Haluan, Hal: 20, Minggu, 14 April 2013.

1 komentar:

  1. Kesenian sebagai produk budaya menunjukan eksistensi tradisi suatu daerah. semakin tinggi nilai budaya di suatu daerah semakin tinggi juga nilai kesenian di dalamnya

    salam budaya

    BalasHapus